TIMES TUBAN, TUBAN – Semangat berliterasi di Kabupaten Tuban terus tumbuh. Geliat program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) semakin mengakar di Bumi Wali Tuban. SMA Negeri 1 Kenduruan Tuban sebagai lembaga yang bertekad mewujudkan insan Indonesia yang berprestasi, mandiri, dan berbudaya lingkungan menggelar Workshop Menulis Cerita Pendek (Cerpen) dengan narasumber dari Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Tuban dan Penerbit Mitra Karya.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh OSIS ini ditempatkan di gedung pertemuan sekolah dengan 120 peserta dari perwakilan kelas X-XII dan segenap dewan guru, Jumat (21/1/2022).

Kepala SMA Negeri 1 Kenduruan Darusman menjelaskan bahwa tugas peningkatakan kemampuan literasi dan menulis buku bukanlah tanggungjawab guru mata pelajaran Bahasa Indonesia saja. Melainkan semua guru harus menulis.

"Kita harus punya karya yang ber-ISBN. Bahwa kecerdasan anak itu salah satunya ditentukan dengan berliterasi yang baik. Mentransfer ilmu dengan kemampuan literasi guru dan anak-anak. Dikuatkan di kemampuan literasi. Bahwa literasi itu penting untuk bisa mendominasi nalar siswa,” terang pejabat sekolah ini.

Lebih lanjut, Darusman mengatakan dia prihatin bahwa minat baca bangsa masih rendah. Maka dari itu perlu tingkatkan dengan minat baca dan tulis yang baik. Untuk Tuban yang lebih baik.

Di SMA Negeri 1 Kenduruan siap menyukseskan program GLS ini sebagai upaya mendorong siswa dan guru dalam kemampuan literasi yang baik. Mampu mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui membaca dan menulis karya.

Agus Ibrahim sebagai Owner Mitra Karya dan Ketua IGI Kabupaten Tuban bertindak sebagai pemateri dalam workshop ini. Di konsep penyampaian materi dan langsung praktik menulis cerpen yang nantinya akan diterbitkan.

Mitra Karya dan IGI Tuban siap bersinergi dengan lembaga pendidikan dalam upaya mewujudkan Tuban bumi literasi. Geliat literasi yang tinggi untuk Tuban lebih sejahtera. Dengan tujuan untuk menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah.

Agus Ibrahim mengatakan, menulis cerpen itu mudah. Perlu dilatih dengan terus menulis. Jika telah terlatih, maka akan tercipta karya yang bagus. Dengan mendukung itu perlunya gemar membaca.

"Saya yakin bahwa siswa di sini punya banyak cerita yang akan lebih bagus jika ditulis dalam bentuk cerpen," jelasnya.

Pria yang juga Kepala Bidang Media dan Publikasi IGI Tuban ini akan terus keliling ke sekolah-sekolah di Indonesia. Mewujudkan generasi literat Indonesia. Program GLS merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang siswa dan gurunya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.

Dari hasil workshop yang digelar di SMA Negeri 1 Kenduruan Tuban ini, telah tercipta 120 judul cerpen yang nantinya akan diteruskan untuk menjadi dua atau tiga buku berISBN. Pendampingan hingga selesai dilanjutkan di online.