TIMES TUBAN, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) memperkenalkan Layanan Kepustakaan Keagamaan Islam kepada masyarakat Kendari melalui Talkshow Kepustakaan Islam di ajang Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional 2025, Rabu (15/10/2025).
Kasubdit Kepustakaan Islam Direktorat Penerangan Agama Islam, Nur Rahmawati, menjelaskan bahwa layanan tersebut dihadirkan melalui platform Elektronik Literasi Pustaka Keagamaan Islam (ELIPSKI) sebagai upaya Kemenag memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap literasi Islam yang aman, moderat, dan berkualitas.
“Kami ingin menyediakan literasi keagamaan Islam yang penuh cinta dan terjamin mutunya. Teman-teman yang mengakses Elipski dapat dipastikan aman—baik untuk anak-anak maupun orang dewasa,” ujar Nur Rahmawati.
Melalui laman www.elipski.kemenag.go.id, masyarakat dapat mengakses lebih dari 4.000 judul buku keagamaan Islam berbahasa Indonesia dan Arab. Koleksi tersebut mencakup karya klasik (turats) para ulama seperti Shahih Bukhari, buku-buku terbitan Kemenag, hingga karya hasil sayembara literasi.
Selain buku, Elipski juga menyediakan 352 naskah khotbah untuk berbagai momentum ibadah, seperti Idulfitri, Iduladha, dan wukuf Arafah. Setiap minggu, tim Elipski menghadirkan sedikitnya empat tema baru yang disesuaikan dengan isu aktual di masyarakat.
“Teksnya kami buat mudah dibaca dan temanya sangat relevan. Misalnya tentang hidup bertetangga, pencegahan judi online, atau kekerasan dalam rumah tangga. Jadi masyarakat tidak perlu lagi mencari referensi khotbah yang aman dan mutakhir,” terang Nur.
Inovasi lain yang dikembangkan adalah fitur perhitungan pembagian waris. Melalui fitur ini, pengguna dapat mengetahui proporsi pembagian waris sesuai jumlah ahli waris dan dasar hukum fikihnya.
Dari sisi hukum dan kualitas konten, Nur mengungkapkan bahwa seluruh koleksi Elipski telah melalui telaah ketat berdasarkan Peraturan Menteri Agama tentang Pengesahan Standar Mutu Buku Keagamaan.
“Buku-buku yang ada di kami aman. Setiap program yang dijalankan memiliki dasar hukum yang jelas,” tegasnya.
Sejak diluncurkan pada 2021, Elipski telah mencatat hampir dua juta kunjungan (1.975.254 viewers) dan lebih dari 300 ribu unduhan. Untuk naskah khotbah, telah tercatat 37.445 kali unduhan, menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap referensi dakwah yang berkualitas.
Untuk memudahkan akses, sistem pencarian Elipski dapat digunakan dalam bahasa Indonesia, termasuk untuk buku berbahasa Arab. Teknologi Optical Character Recognition (OCR) juga disematkan agar pengguna bisa menyalin teks digital lengkap dengan sitasi otomatis, sehingga memudahkan kegiatan belajar dan riset tanpa melanggar hak cipta.
Nur menambahkan, Kemenag juga membuka ruang partisipasi publik bagi penulis dan akademisi yang ingin berkontribusi melalui program hibah atau wakaf karya ilmiah. “Kami memberi kesempatan bagi siapa pun yang ingin agar ilmunya bermanfaat bagi masyarakat luas. Prosesnya gratis, hanya perlu mengikuti prosedur telaah kami,” jelasnya.
Selain itu, Kemenag juga menyediakan layanan bantuan perpustakaan masjid melalui portal simbi.kemenag.go.id/literasi. Layanan ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat budaya literasi keagamaan di tingkat komunitas, menjadikan masjid sebagai pusat pengetahuan umat. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kemenag Kenalkan Platform ELIPSKI, Masyarakat Bisa Akses Lebih dari 4.000 Judul Buku
Pewarta | : Ahmad Nuril Fahmi |
Editor | : Imadudin Muhammad |