TIMES TUBAN, PONOROGO – Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon berharap Reog Ponorogo tetap lestari dan tidak punah, setelah resmi diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) oleh (UNESCO) pada 3 Desember 2024.
Hal tersebut disampaikan Fadli Zon pada penutupan Perayaan Grebeg Suro 2025, di Panggung Utama Alun-alun Ponorogo, Kamis (26/5/2025) malam.
Fadli Zon menekankan bahwa Reog Ponorogo adalah wujud nyata kekayaan budaya Indonesia, "Yang mencerminkan keragaman luar biasa atau megadiversity," ujarnya.
Fadli Zon juga menyoroti pentingnya menghidupkan ekosistem Reog mulai dari produksi topeng hingga pelibatan komunitas seni, "Agar warisan ini terus diwariskan ke generasi mendatang," ulasnya.
Pemerintah pusat da daerah pun didorong untuk mendokumentasikan, mengintegrasikan Reog ke dalam pendidikan formal dan informal.
Lebih lanjut Fadli Zon pun mengapresiasi Grebeg Suro 2025 menjadi panggung utama pelestarian budaya, dengan 32 rangkaian acara dan partisipasi puluhan grub Reog dari berbagai daerah di Indonesia.
"Ini menjadi modal bagi Ponorogo yang saat ini tengah mengajukan diri untuk bergabung didalan jejaring Kota Kreatif UNESCO," kata Fadli Zon.
Sementara Bupati Sugiri Sancoko menegaskan bahwa Grebeg Suro bukan sekedar tontonan, melainkan panggung pelestarian budaya dan penggerak ekonomi kreatif.
"Karena Ponorogo akan mewakili Indonesia ke dalan jejaring Kota Kreatif Dunia UNESCO," katanya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon Berharap Reog Ponorogo Terus Lestari
Pewarta | : M. Marhaban |
Editor | : Ronny Wicaksono |