Wisata

Kisah Gus Dur Ziarah ke Makam Sunan Kalijaga Medalem Senori Tuban

Selasa, 25 Mei 2021 - 22:58
Kisah Gus Dur Ziarah ke Makam Sunan Kalijaga Medalem Senori Tuban Kompleks Makam Kanjeng Raden Said Moroteko Di Dusun Soko, Desa Medalem, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban (25/05/2021) (Foto: Ahmad Istihar/TIMES Indonesia)

TIMES TUBAN, TUBAN – Kisah makam Sunan Kalijaga Moroteko atau Raden Sahid Moroteko di makam Ploso Dusun Soko Desa Medalem, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, yang pernah di kunjungi mantan presiden RI tahun 1999 Armarhum KH Abdurrahman Wahid (Gusdur) di Tuban.  

Makam kanjeng sunan Kalijaga ini terletak di ujung selatan atau kurang lebih 65 pusat kota Tuban, keberadaan mulai dikenal oleh kalangan masyarakat setelah Gus dur di 1999 menafsirkan untuk menjadikan Indonesia aman dalam batin berziarah ke sebuah makam Kanjeng Sunan Kalijaga yang terletak di Desa Medalem Senori Tuban.

"Lewat Riyadh tsauri tepatnya 17 Ramadhan bulan Januari 1999 sebelum sidang tahun MPR pemilihan Presiden RI. Gus Dur ziarah bersama rombongan dan menuturkan ke warga Desa Medalem. kalau di Kadilangu kantor kanjeng sunan dan disini (makam ploso) Senori ini, makam sunan Kalijaga. Tapi Wallahu a’lam,”papar juru kunci makam K Ali Imron, Senin (25/05/2021) saat ditemui di kompleks makam. 

Ali Imron melanjutkan kisahnya itu, paska kunjungan Gus dur di Makam Raden Said, tepat bulan Oktober 1999, almarhumah terpilih menjadi presiden RI.

Alhasil, makam Raden Said Desa Medalem mulai di kunjungi peziarah serta secara tidak langsung tahun 1999 silam, di buka Gus Dur kemudian di tandai terbentuknya kepengurusan juru kunci makam dan tahun 2000 haul pertama yang jatuh setiap hari Jumat legi atau tanggal 10 bulan Syuro.

“Setelah haul gurunya sunan bonang Tuban baru haul raden said biasanya jumat legi 10 Syuro dan peziarah mulai ramai untuk ziarah,”imbuhnya

Salah satu peziarah asal kota Tayu Pati Jawa Tengah, Arifin mengatakan bahwa, alasanya berkunjung ke makam ploso menurut kisah kalau disini Medalem makam Sunan Kalijaga. Sehingga setiap ke Kota Tuban, dirinya mengakui sempatkan berziarah. 

“Alkisah, kalau kadilangu kantor dan disini tempat istirahatnya jadi saya sering tawasul kesini,”tuturnya

TIMES Indonesia, saat penulusuran ke lokasi makam Raden Said atau Kanjeng Sunan Kalijaga bersama Pemerintah desa Medalem dan Camat Senori,Ir Suwasis saat menemui babat makam dan juru kunci untuk meninjau kompleks pemakaman, di area lokasi makam juga berdirinya pohon ploso, dimana sebagian warga percaya kalau di Medalem makam waliyullah Sunan Kaliaga.

“Awalnya pohon ploso sini berjumlah sembilan yang mengelilingi dan mengerucut menghadap ke kiblat/ barat dan karomah Gus Dur menjadikan kompleks makam mulai di rawat," sambung juru kunci Ali Imron 

Pria paruh baya Ali Imron menambahkan sebelum diresmikan Gus Dur pada 1999 silam. Keberadaan makam sudah ditemukan warga setempat bernama Mulyadi

Mulyadi merupakan orang terpandang dan terkaya di Desa Medalem, akan tetapi, suatu hari hartanya semakin habis, membuat Mulyadi menepi dan membuat rumah singgah di tegalan atau persawahan yang tak jauh dari tempat semak belukar pepohonan plaso 9 atau sekarang menjadi kompleks makam raden said Moroteko. 

Bermula dari situlah tiap malam Mulyadi sering di datangi seseorang berpakaian serba hitam berparas tampan untuk meminta meruwat area pemakaman. 

"Orang misterius itu berpesan agar merawat makam yang berada di semak belukar dikelilingi pohon ploso. Keesokan harinya, Mulyadi mencari makam di maksud dan ternyata benar ada makam di bawah pohon ploso,”kata Imron juga keponakan Mulyadi

Keunikan Ploso Sembilan Menghadap Kiblat Persegi Delapan 

Letak  makam di area persilan nampak jelas pepohonan ploso mengarah ke penjuru kibrat berjejeran seperti segi delapan mengelilingi Makam Kanjeng Sunan Kalijaga dengan diantara satu pohon mengerucut di depan menghadap kiblat.

Keberadaan pohon–pohon ploso tersebut membuat desiran semilir angin menjadikan nyaman bagi siapa saja datang untuk ziarah makam. Sehingga sebagian warga sekitar menyebutnya kompleks makam Ploso.

Sementara didalam kompleks makam sunan kalijaga, juga terdapat makam Dewi Syaroh / istri sunan kalijaga serta makam aulia lain yakni makam Syekh Badawi (Solo Jawa Tengah), makam Abdurrahman atau Jati Suoro saudara Jati Kusumo (mbah Janjang, Blora), makam Abdul Aziz Abdul Basith (saudara Mbah Jabbar, Nglirip, Singgahan), Mpu Supo adik sunan Kalijaga,  Patih Wono Salam dan Abdul Qodir (putra Raden Patah), Raden Semangun (senopati Banyuwangi), dan makam adik sunan Kalijogo Nyai Dembogo atau Roso Wulan yang makamnya terletak 1 km dari kompleks Sunan Kalijaga.

Makam Sunan Kalijaga Sebagai Wisata Religi

Kepala Desa Medalem Jauharul Eksan saat mendampingi Camat Senori Suwasis untuk meninjau potensi wisata religi mengatakan bahwa, Tahun 2022 pemdes akan menganggarkan DD/ADD untuk menganggarkan pembangunan sarana dan prasana di kompleks makam Sunan Kalijaga.

“Setelah adanya reorganisasi kepengurusan juru kunci makam dan lewat musdes. Insyaallah tanun 2022 dianggarkan untuk pengembangan sarana dan prasarana kompleks makam,” kata Kades Eksan sapaan pendeknya

Senada kades Eksan Camat Suwasis juga sangat mendukung penuh penyerapan anggaran untuk pembangunan komplek makam. Apalagi dikembangkan menjadi potensi wisata religi yang pada koridornya juga menambah PADes dan pemberdayaan ekonomi desa.

“Kami kira potensi wisata religi di kompleks makam Sunan Kalijaga juga cocok untuk Desa Medalem. Sebab sejarah panjang dan keberadaan makam aulia di makam sini, juga pernah di datangi presiden ke 4 yakni almarhum KH Abdurrahman Wahid/Gusdur.” tutupnya. (*)

Pewarta : Dody Bayu Prasetyo
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Tuban just now

Welcome to TIMES Tuban

TIMES Tuban is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.