Kopi TIMES

Indonesia di Tengah Isu Israel - Palestina

Sabtu, 05 Juni 2021 - 11:44
Indonesia di Tengah Isu Israel - Palestina Filasafia Marsya M, Mahasiswa Magister Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada.

TIMES TUBAN, YOGYAKARTA – Sebagai negara yang berdaulat, Indonesia sejatinya berhak untuk mengambil posisi dalam dinamika perpolitikan dunia.

Dalam isu Israel-Palestina, dapat dicermati bahwa Indonesia tidak lagi ‘mendayung di antara dua karang’ yang mana Indonesia saat ini secara kentara memberikan dukungan kuat untuk perjuangan hak dan kedaulatan Palestina dari waktu ke waktu. Bahkan, ketika kunjungan singkat ke Yordania pada awal Maret 2019, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menekankan bahwa dukungan Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina tak akan pernah surut sehingga Indonesia berada di garis depan jika terjadi krisis di Palestina dan akan senantiasa menggaungkan perlawanan pendudukan dan blokade Israel, baik di Tepi Barat ataupun Jalur Gaza.

Fondasi Dukungan Indonesia terhadap Palestina

Perlu dipahami bahwa keputusan Indonesia untuk mendukung perjuangan hak dan kemerdekaan Palestina sebenarnya sejalan dengan landasan idiil, landasan konstitusional, dan landasan operasional politik luar negeri Indonesia. Terkait dengan hal ini, Pancasila sebagai landasan idiil dan falsafah negara memberikan pedoman bagi pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara yang mencakup rasa kemanusiaan yang adil dan beradab serta keadilan. Berikutnya, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai landasan konstitusional juga memberikan batasan-batasan terkait bagaimana kebijakan luar negeri di Indonesia dijalankan.

Dalam konteks ini, dukungan kuat Indonesia untuk Palestina sesuai dengan amanat pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa kemerdekaan ialah hak segala bangsa sehingga praktik-praktik penjajahan di dunia harus dihapuskan. Terakhir, Indonesia memiliki prinsip politik luar negeri bebas aktif sebagai landasan operasional politik luar negeri Indonesia yang menjadi acuan untuk terus aktif dalam perpolitikan dunia dan pergaulan global guna menegakkan perdamaian dan keadilan sembari tetap bebas yang berarti tidak ada tekanan atau paksaan dari pihak mana pun.

Melalui prinsip politik luar negeri bebas aktif dan ambisi untuk memperkuat kiprah Indonesia di kancah internasional, Indonesia akan terus berusaha untuk mengedepankan total diplomacy, diplomasi perdamaian, diplomasi kawasan, dan diplomasi kemanusiaan untuk menyokong perdamaian dan keadilan. Terbukti, Indonesia memiliki banyak agenda diplomasi yang menekankan pada hubungan baik antarnegara, pentingnya menjaga perdamaian dunia, dan nilai-nilai kerja sama.

Presiden Jokowi pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-75 menyatakan bahwa Indonesia memiliki keyakinan tak tergoyahkan terhadap multilateralisme dan Indonesia siap berkontribusi dalam mengedepankan semangat persamaan derajat dan keuntungan bagi semua pihak. Terkait dengan hal ini, Indonesia akan terus menggaungkan spirit kerja sama dan keuntungan bagi semua pihak dengan prinsip no one or no country should be left behind—yang sudah sejak lama ditegaskan oleh Ir. Soekarno saat Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang memuat upaya untuk menyelesaikan perselisihan secara damai, nilai-nilai kerja sama, dan penghormatan terhadap hukum internasional. Dengan adanya prinsip tersebut, Presiden Jokowi menegaskan bahwa Indonesia akan terus konsisten dalam mendukung Palestina sebagai satu-satunya negara yang hadir di KAA tetapi tak kunjung mendapatkan kemerdekaan.

Dukungan kuat Indonesia terhadap Palestina juga dapat dilihat dalam isu Israel-Palestina yang terjadi baru-baru ini. Mengutip seorang akademisi Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada, Dr. Luqman-nul Hakim, isu Israel-Palestina sejatinya tidak bisa dikatakan sebagai suatu konflik karena kedua negara ini sesungguhnya tidak berada di situasi yang setara. Alih-alih menggunakan terminologi ‘konflik’, isu Israel-Palestina lebih dekat dengan permasalahan okupansi atau pendudukan.

Hal tersebut semakin diperkuat dengan adanya disproporsi jumlah korban di kedua negara yang mana jumlah korban di Palestina lebih banyak akibat kekerasan dan serangan yang dilakukan oleh Israel. Banyaknya korban yang berjatuhan di Palestina membuat Presiden Jokowi menegaskan bahwa Indonesia mengutuk keras serangan Israel yang telah memakan ratusan korban jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak, sehingga agresi Israel harus dihentikan.

Tidak berhenti sampai di situ, Presiden Jokowi lalu mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil tindakan terhadap pelanggaran berulang yang dilakukan oleh Israel. Selain mencari dukungan melalui PBB, Menlu Retno juga menghadiri pertemuan darurat Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada Mei 2021 guna mendorong OKI agar mendukung Palestina dan mengutuk kekerasan yang terus terjadi.

Sejauh Mana Indonesia dapat Terlibat?

Secara garis besar, keterlibatan Indonesia dalam isu Israel-Palestina dapat dilakukan melalui dukungan di berbagai sektor. Pada konteks ini, Indonesia dapat memberikan dukungan politik, ekonomi, kemanusiaan, dan pengembangan kapasitas untuk Palestina. Sejak eskalasi isu Israel-Palestina terjadi, telah terdapat banyak lembaga dan influencer di Indonesia yang menggalangkan donasi melalui linimasa media sosial guna memberi dukungan kemanusiaan, seperti patungan ambulans kemanusiaan, pemberian bantuan darurat, obat-obatan, dan dukungan finansial.

Selanjutnya, keberpihakan Indonesia pada Palestina dapat terus direfleksikan dalam kebijakan luar negeri dan agenda diplomasi yang dijalankan. Hal tersebut pernah ditunjukkan oleh Menlu Retno yang menegaskan bahwa Indonesia tidak berniat untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel, dan Indonesia akan terus mendukung kemerdekaan Palestina berdasarkan resolusi untuk kedua negara dan parameter internasional yang telah disepakati. Keputusan Menlu Retno tersebut kemudian didukung oleh organisasi-organisasi Islam yang mencakup spektrum politik Indonesia, yang juga mengutuk tindakan Israel di wilayah kependudukan.

Masih sejalan dengan agenda diplomasi, keterlibatan Indonesia juga dapat diwujudkan melalui seruan untuk mengundang dukungan internasional dalam menyelesaikan isu Israel-Palestina. Lebih spesifik, Indonesia dapat menghimpun dukungan para pemimpin internasional untuk mengakhiri kekerasan dan mencari resolusi yang bisa disepakati, serta terus mendesak upaya negosiasi untuk mengakhiri pendudukan Israel di Palestina setelah gencatan senjata antara Israel dengan Hamas.

Mengutip pernyataan Menlu Retno, Indonesia harus berupaya semaksimal mungkin di semua lini, termasuk melalui Committee on the Exercise of the Inalienable Rights of the Palestinian People (CEIRPP), OKI, dan Dewan Keamanan PBB, guna mencari solusi untuk menghentikan kekerasan dan menghadirkan keadilan dan perlindungan bagi Palestina.

Terakhir, dapat dipahami bahwa posisi Indonesia yang cenderung tidak netral tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia jika harus memainkan peran sebagai mediator. Dengan kata lain, saat ini keterlibatan Indonesia di tengah isu Israel-Palestina lebih banyak ditujukan untuk membantu menyuarakan hak-hak Palestina dan menggelorakan semangat untuk mencapai keadilan.

Meski terdengar klise, keterlibatan dan dukungan seperti ini tetap dibutuhkan agar dapat memberikan alternatif sudut pandang dan menggait simpati dari banyak pihak.

***

*) Oleh: Filasafia Marsya M, Mahasiswa Magister Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta :
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Tuban just now

Welcome to TIMES Tuban

TIMES Tuban is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.