TIMES TUBAN, JAKARTA – Viral di media sosial bika ambon Ci Mehong yang disebut konten kreator Tasyi Athasyia ada kutunya.
Tasyi mengulas produk bika ambon merek Ci Mehong. Sayangnya saat review, Tasyi menemukan ada serangga yang diyakini kutu di bika ambon tersebut.
Sebagai foodvloger, Tasyi pun mengunggah ulasan tentang bika ambon Ci Mehong lengkap dengan temuan kutu tersebut. Unggahan Tasyi di kanal youtube itu itu mendapayt perhatian penonton hingga banyak yang berkomentar miring soal kebersihan dapur Ci Mehong.
Ci Mehong sendiri langsung melakukan klarifikasi dan menyebut jika produknya hiegenis. Ia menegaskan bahwa proses produksi di PIK Baking House sudah sesuai standart. Hingga ia yakin bika ambon dan produk kue lainnya bersih, sehat, aman dimakan dan sudah bersertifikat halal.
Bahkan Ci Mehong membuat video menunjukkan proses produksi bika ambon yang banyak dan terus menerus tanpa henti karena banyaknya pesanan.
FOTO: Instagram/mlakumangan
Ci Mehong
Ci Mehong produsen kue yang dikenal karena harganya yang mahal. Pemiliknya Tjie Nofia Handayani, pengusaha kuliner kelahiran Aceh.
Ci Mehong menjual berbagai macam kue dan buah. Tokonya berlokasi di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara dan Cipete, Jakarta Selatan.
Harga kue di Ci Mehong memang terbilang mahal. Namun Ci Mehong mengklain mahal karena menggunakan bahan premium. Bahkan ia menggunakan wijsman butter sebagai bahan andalannya, terutama untuk bika ambon.
Jualan online juga menjadi salah satu strategi marketing dari Ci Mehong. Ia membuat akun TikTok @pikbakinghouse untuk mempromosikan dagangannya. Kini akun tersebut sudah memiliki lebih dari 600.000 pengikut.
Bika Ambon
Meski namanya bika ambon namun kue tradisional ini berasal dari Medan Sumatera Utara.
Kog bisa bernama bika ambon? Ada kisah unik dari penamaan bika ambon. Bika sendiri merupakan kue khas Melayu yang biasanya disebut bingka. Lalu ada modifikasi bingka yang diberi tambahan bahan nira atau tuak enau sebagai pengembang. Konon yang memodifikasi makanan ini adalah orang dari Maluku yang tinggal di Medan. Sejak itulah bingka berubah menjadi bika ambon atau bikang yang dibuat oleh orang Ambon.
Versi lain menyebut jalan Ambon, Kota Medan dulunya berjajar jualan bika. Jadila namanya bika ambon.
Makanan yang umumnya berwarna kuning ini memiliki tekstur yang lembut kenyal dengan cita rasa khas. Jika dibelah akan tampak rongga-rongga dalam kue bika ambon.
Proses fermentasi yang tepat akan membuat rasa bika ambon makin mantap.
Membuatnya memamng nggak mudah, perlu kesabaran ekstra. Biar makin enak, gunakan juga bahan berkualitas tinggi. Maka tak heran, jika harga bika ambon itu mahal.
Foto: pixabay
Resep Bika Ambon
Jika anda ingin membuatnya, berikut resep bika ambon. Wah bisa juga untuk ide jualan nih.
Bahan:
Bahan Biang
6 sdm air kelapa
1 sdm gula pasir
10 gr ragi/fermipan. Kalau pakai yg sachet bisa pakai 1 sachet
Bahan bumbu gulai
200 ml santan instant
400 ml air kelapa, bisa diganti air biasa
10 lembar daun jeruk
1 batang sereh
2 ruas jari kunyit geprek, kalau pakai kunyit bubuk pakai 1 sdt
3 lembar daun pandan, simpulkan
1 sdt garam laut, bisa diganti garam dapur biasa
2 sdm wisjman, kurang lebih 20gr
Bahan adonan
10 butir kuning telur
2 butir telur utuh
250 gr tepung sagu
50 gr tepung ketan
250 gula pasir
Cara membuat
Masak kuah gulai terlebih dahulu. Campur semua bahan kuah gulai kecuali butter. Masak dengan api sedang sambil terus diaduk supaya santan tidak pecah.
Masak sampai tersisa 400ml aja. Kalau misalnya masaknya kelamaan dan kurang dari 400ml bisa ditambahin air aja sampai 400ml.
Tujuan dimasak lama biar baunya lebih keluar dan wangi. Diamkan adonan sampai hangat atau suhunya kurang lebih 40 derajat. Saring dulu sebelum digunakan.
Campur semua bahan biang, aduk dan tutup. Diamkan kurang lebih 10 menit. Pastikan ragi aktif ya, tandanya adonan jadi berbusa gitu. Kalau ragi tidak aktif sebaiknya diganti saja.
Mixer telur dan gula sampai gula larut. Kalau tidak ada mixer bisa pakai whisker aja.
Masukkan tepung, aduk sampai rata.
Masukkan bahan biang, aduk lagi sampai licin/kalis. Tandanya adonan saat diaduk terlihat mengkilat.
Masukkan kuah gulai, aduk sampai rata. Lalu pukul-pukul adonan menggunakan sendok kayu atau spatula supaya saat dipanggang serat-seratnya terbentuk memanjang.
Diamkan adonan selama 3 jam. Jangan lupa ditutup wadahnya supaya tidak dimasuki lalat. Jika suhu rumah lumayan panas, bisa didiamkan 2 jam saja. Pokoknya sampai terbentuk banyak busa/pori di adonannya.
Pakai oven
30 menit sebelum 3 jam, panaskan oven dan loyang yang sudah diolesi minyak. Gunakan suhu 180 derajat api atas bawah atau bisa menyesuaikan oven masing-masing. Pastikan loyang harus benar-benar panas saat digunakan.
Aduk perlahan adonan untuk memastikan tidak ada endapan. Aduk sebentar saja jangan sampai busa-busanya menghilang.
Masukkan adonan di loyang (18x18) yang panas tadi. Loyang harus panas supaya serat/sarang bisa terbentuk. Kalau loyang kurang panas nanti adonannya biasanya jadi bantat dan sedikit sarangnya. Ya memang tetep masih enak sih. Cuma kurang estetik saja.
Panggang dengan oven yang tutupnya diganjal dan dibiarkan sedikit terbuka selama kurang lebih 30-35 menit. Gunakan rak bawah.
Setelah 30-35 menit, pindahkan loyang ke rak tengah dan tutup pintu ovennya. Panggang lagi selama 30 menit atau sampai matang dengan menggunakan api bawah saja. Lakukan tes tusuk untuk memastikan kue sudah matang. Jika adonan tidak ada yang lengket di lidi, berarti sudah matang.
Foto: SHUTTERSTOCK/ARIYANI TEDJO
Pakai teflon
Untuk pemanggangan menggunakan teflon, panaskan dulu teflonnya sampai benar-benar panas. Cek dengan meneteskan air. Jika air langsung menguap, berarti teflon sudah panas. Tuang adonan dan panggang menggunakan api sedang sampai sarang-sarangnya terlihat terbentuk.
Putar teflonnya di sisi-sisi yang sarangnya belum terlihat. Jika sarangnya sudah terlihat merata, tutup teflonnya dan kecilkan api sampak kecil sekali atau bisa ditumpuk tungkunya. Masak sampai matang.
Biarkan bika ambon sampai hangat terlebih dahulu baru dikeluarkan dari cetakan.
Bika ambon yang harum, gurih, legit, lembut, dan lezat siap disajikan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Gaduh Soal Bika Ambon Ci Mehong, Bikin Sendiri Aja Yuk!
Pewarta | : Dhina Chahyanti |
Editor | : Dhina Chahyanti |