TIMES TUBAN, LAMONGAN – Hai sobat, apakah kamu pernah berkunjung ke Museum Sunan Drajat? Bagi yang belum pernah, sangat disayangkan, lho. Selain menjadi tempat wisata yang asik, Museum Sunan Drajat juga dapat menjadi tempat belajar dan mencari inspirasi. Menarik, kan?

Apalagi, berkunjung ke Museum Sunan Drajat yang ada di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, bukan hanya sekadar tempat peninggalan benda purbakala, namun tersimpan sejarah panjang penyebaran agama Islam yang dilakukan Wali Songo.

Menyenangkannya lagi, bila berkunjung ke Museum Sunan Drajat dilakukan beramai-ramai dalam kegiatan yang dinamakan ‘belajar bersama di Museum Sunan Drajat dalam rangka hari museum Indonesia 2019 yang diinisiasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lamongan.

"Kami mengajak anak-anak dari SD Minan, SD Jetis 3 dan 4, SD Made 4 SD Sidoharjo 1 dan SD Banat Banin. masing-masing lembaga 38 siswa plus dua guru pendamping,” ucap Edy Suprapto Kasi Museum Sejarah dan Kepurbakalaan, Minggu, (27/10/2019).

Belajar bersama di Museum Sunan Drajat sebagai bagian memperingati Hari Museum Indonesia yang jatuh setiap tanggal 12 Oktober ini kian bertambah seru dan menyenangkan, karena semuanya menjadi berbeda saat mengunjungi Museum Sunan Drajat.

"Waktu main dan belajar ke museum, anak-anak kami ajak keliling museum dulu. Setelah itu ada games dan kuis. Games-nya melibatkan anak-anak. Baru setelah itu kuis seputar museum," ujar Edy.

Mengasyikkannya lagi, kata Edy, ketika mengajak anak-anak bermain dan belajar ke museum, pelajaran yang didapatkan tidak hanya soal sejarah yang ada di Museum Sunan Drajat, tetapi juga melatih kepercayaan diri, dan kreativitas anak-anak.

“Untuk siswa SD mereka lomba cerita atau dongeng Sunan Drajat, dan untuk anak-anak TK/ PAUD Kecamatan Paciran menggambar,” katanya.

Edy menjelaskan, melalui 'belajar bersama ini, Disparbud ingin mengenalkan pada banyak anak-anak, bahwa museum bukanlah sekadar tempat menyimpan benda-benda purbakala, namun, dengan tidak melupakan sejarah, kecintaan terhadap negara ini akan terbangun.

“Tujuannya ingin memperkenalkan museum pada anak usia dini. Anak-anak juga tak ajak berdoa nag makam Sunan Drajat,” ujar Edy.

Nah, jika ingin mengikuti keseruan bermain sambil belajar di museum, Edy mengatakan, lembaga sekolah lainnya akan mendapatkan giliran. Sebab, Museum Sunan Drajat merupakan destinasi menarik, terurus, dikelola dengan baik, dan ramah anak. “Kami berharap melalui kegiatan ini museum bisa menjadi destinasi favorit. Karena dengan museum akan banyak pelajaran dari apa yang disajikan di museum," ujarnya. (*)