Berita

Gus Miftah Dicap Kafir karena Ceramah di Gereja, Cak Nun: Mengkafirkan Itu Hak Allah

Kamis, 06 Mei 2021 - 09:41
Gus Miftah Dicap Kafir karena Ceramah di Gereja, Cak Nun: Mengkafirkan Itu Hak Allah Intelektual Muslim, Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun. (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)

TIMES TUBAN, JAKARTA – Pendakwah kondang Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah dianggap sesat dan kafir oleh sejumlah netizen. Itu karena ia menyampaikan orasi kebangsaan di acara peresmian Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung di Penjaringan, Jakarta Utara kemarin.

Pada peresmian tersebut, hadir pula Gubernur DKI Anies Baswedan dan Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini. Hingga kini, nama Gus Miftah pun trending di Twitter karena persoalan tersebut.

Dalam hal itu, banyak para ulama dan tokoh mewanti-wanti umat di Indonesia jangan mudah mengkafirkan orang lain. Apalagi hal itu ditudingkan kepada sesama muslim. Salah satunya hal itu pernah dijelaskan secara gamblang oleh intelektual Muslim, Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun.

Ia mengatakan, jangankan menuding kafir, menuding orang sebagai muslim, manusia saja tidak tepat. Pasalnya, muslim atau kafirnya seseorang adalah hanya Allah SWT yang pantas dan punyak wewenang dalam hal itu.

"Saya itu tidak bisa menuduh si teman saya ini kafir, wong saya nuduh dia muslim saya endak bisa ko. Saya tidak punyak data apapun mengenai dia. Jangankan bilang kafir, bilang muslim pun saya tidak berani. Jangankan dia, aku menyebut aku ini muslim tidak berani," katanya seperti dikutip dari YouTube Islam Kaffah.

"Karena itu, prerogatif Allah aku ini muslim bener apa bukan. Lah ko saya menyebut saya muslim? Saya hanya berusaha, saya berikhtiar mudah-mudahan nanti lulus (jadi muslim). Lah saiki (sekarang) ko mengkafir-kafirkan endi-endi. Itu namanya kafir," katanya lagi.

Cak Nun mengatakan, bagi orang yang menuding orang lain adalah kafir atas suatu kesalahan, yang menuding itulah sebenarnya telah kafir. Pasalnya, orang tersebut sudah merebut sesuatu yang sebenarnya adalah hal Allah.

"Orang yang mengkafir-kafirkan itu kafir. Kenapa? Karena itu hak Allah yang mengkafirkan. Karena Allah yang punyak data, punyak informasi, punyak fakta, yang bisa melihat yang dhohir maupun yang batin mengenai Islam tidaknya seseorang," jelasnya.

Maka lanjut Cak Nun, hanya Allah yang layak mengetahui seseorang itu muslim atau tidak muslim. "Jika ada orang yang mengatakan kamu Kafir, maka dia menutupi haknya Allah," ujarnya.

Diketahui, usai tudingan kafir dan sesat ramai ditujukan Gus Miftah, ia kemarin pun memberikan klarifikasinya melalui Instagram pribadinya. Ia menjelaskan, acara yang diberikan kepadanya adalah berjudul orasi kebangsaan, dalam rangka peresmian GBI, bukan dalam rangka peribadatan.

"Dicatat. Gara-gara itu kemudian saya dihujat banyak netizen dengan mengatakan, Miftah sesat, Miftah kafir, syahadatnya batal, dan sebagainya. Gus Miftah marah? Enggak. Saya bersyukur Alhamdulillah," katanya.

Gus Miftah juga menjelaskan alasannya hadir di acara peresmian tersebut.

"Saya kemudian hanya mikir begini, orang seperti saya yang kebetulan dikasih oleh Allah menjadi orang yang mampu membimbing sekian ratus orang untuk bersyahadat menjadi seorang mualaf hanya karena video tersebut saya dikatakan kafir. Luar biasa. Itu dakwah zaman sekarang. Kalau dakwah zaman dulu tugasnya mengislamkan orang kafir, dakwah hari ini mengkafir-kafirkan orang Islam," ujar Gus Miftah. (*)

Pewarta : Moh Ramli
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Tuban just now

Welcome to TIMES Tuban

TIMES Tuban is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.