https://tuban.times.co.id/
Berita

13 Ribu WNA Miliki KTP, Korea Selatan Menjadi Negara Paling Banyak

Rabu, 01 Juni 2022 - 22:43
13 Ribu WNA Miliki KTP, Korea Selatan Menjadi Negara Paling Banyak Contoh KTP-el WNA. (FOTO: merdeka.com)

TIMES TUBAN, JAKARTA – Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Dukcapil Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh menjelaskan mengapa Warga Negara Asing (WNA) diberi KTP-elektronik (KTP-el).

Penjelasan Zudan ini sekaligus membantah isu yang berasal dari berita dua tahun silam dan kembali dikulik-kulik di media sosial.

Isu itu menyebutkan, bahwa WNA tenaga kerja asing (TKA) China sudah mulai dibuatkan KTP  Warga Negara Indonesia (WNI) dengan nama palsu untuk disiapkan pada agenda Pemilu 2024.

Zudan-Arif-Fakrulloh.jpgDirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh. (FOTO: TIMES to Talk/TIMES Indonesia)

Menurut Zudan, sesuai UU No. 23 Tahun 2006 jo UU No. 24 Tahun 2013 tentang Adminduk, setiap WNA yang punya Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP) diberikan KTP-el.

“Jadi syaratnya sangat ketat, harus punya KITAP yang diterbitkan oleh Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM baru diterbitkan KTP-el oleh Dinas Dukcapil,“ ujar Zudan dikutip dari akun Tiktoknya @zudanariffakrulloh, pada Rabu (1/6/2021).

Zudan juga menegaskan bahwa jumlah WNA yang mengurus KTP-el tidak mencapai jutaan seperti yang ramai dibicarakan oleh warganet.

“Saya sebagai penanggung jawab akhir pelayanan Adminduk melihat dalam database Dukcapil Kemendagri saat ini terdapat kurang lebih 13.056 WNA yang sudah mengurus KTP-el. Jadi jumlahnya tidak sampai jutaan,“ tegasnya.

Ada 10 negara asal WNA yang paling banyak punya KTP-el. Pertama Korea Selatan, kedua Jepang, ketiga Australia, keempat Belanda, kelima Tiongkok, keenam Amerika Serikat, ketujuh Inggris, kedelapan India, kesembilan Jerman, dan ke-10 warga negara Malaysia.

“Ada 10 negara yang warganya paling banyak punya KTP-el, yakni WNA asal Korsel yang jumlahnya 1.227 orang. WNA asal Jepang 1.057, Australia 1.006, Belanda 961, Tiongkok (China) 909, AS sebanyak 890, Inggris 764, India 627, Jerman 611 dan Malaysia 581. Sisanya dari berbagai negara lain,“ tandas Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh. (*)

Pewarta : Ahmad Nuril Fahmi
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Tuban just now

Welcome to TIMES Tuban

TIMES Tuban is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.