TIMES TUBAN, JAKARTA – Hari ini merupakan peringatan Hari Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April. Kaum perempuan mulai dari bangku sekolah, kuliah, hingga para ibu-ibu rumah tangga kini memiliki akses yang sama dengan laki-laki dalam segala hal, termasuk di era teknologi dan media sosial saat ini.
Menurut Ketua Lembaga Perlindungan Anak Generasi Ena Nurjanah, kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin dalam menambah ilmu pengetahuan dan mendidik buah hatinya.
"Bukannya justru larut dalam dunia media sosial semata, yang saat ini justru menjadi bumerang bagi para kaum ibu karena lebih banyak yang membuat mereka menjadi lengah dengan peran mulia seorang ibu bagi anak-anak mereka," ujarnya kepada TIMES Indonesia, Minggu (21/4/2019).
Sebab lanjutnya, media sosial bisa melemahkan potensi diri dengan terjebak dalam dunia maya yang melenakan, melarutkan dalam euphoria, narsistic ataupun gaya hidup yang salah.
"Padahal, salah satu perjuangan Kartini adalah mendorong peran besar seorang ibu yang harus terus dijaga, karena ibu adalah pendidik pertama bagi anak-anaknya," ucapnya.
Pun dengan perempuan-perempuan muda atau yang ia sebut dengan Kartini Milenial. Ena menyebut, akses yang dimiliki kaum milenia sekarang sangat terbuka lebar. Dengan kemudahan akses internet, apapun bisa dengan mudah didapat.
"Akses internet telah menghadiahkan berjuta-juta ilmu pengetahuan bagi yang tahu bagaimana memanfaatkan peluang di era internet sekarang," jelasnya.
Oleh adanya segudang sumber daya tersebut, di Hari Karini ini ia berharap para Kartini milenial bisa melakukan lebih banyak kepedulian sosial. Terutama kemajuan bagi anak-anak dan kaum perempuan Indonesia.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Hari Kartini, Ibu-ibu jangan Larut dengan Media Sosial
Pewarta | : Rahmi Yati Abrar |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |